Sabtu, 10 November 2012
Kamis, 19 Januari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)
1. Konsultasi & Pembicara Seminar: Hukum, HAM (Hak Azasi Manusia) & Budi Pekerti Luhur
2. Kajian Akademis Sejarah & Lintas Iman bagi Kerukunan Umat
3. Event Organizer Wira usaha Mandiri bagi Pemberdayaan Masyarakat
4. Investigasi, Liputan & Info Faktual, dan Iklan
5. Survey & Polling Ketokohan
6. Pelatihan Jurnalistik & Kewartawanan
7. Bimbingan Belajar TK s/d Mahasiswa
8. Kursus Musik
9. Konsultan & Terapi Kesehatan
10. Pendampingan & Pemberdayaan Masyarakat
11. Monitoring Pelayanan Publik;
Menyadari bahwa semua sejarah yang terjadi di dunia dalam genggaman kedaulatan atas seijin dan kehendak Tuhan sang pencipta yang Esa. Sebagai umat ciptaan Tuhan yang memahami hal itu tentunya akan mempunyai tanggungjawab moral, tidak memungkiri kebenaran maupun menyelewengkan ataupun memalsukan kesejatian fakta dan data sejarah, apalagi bila fakta dan data sejarah itu ditunjang penelitian dan kajian akademis
Tuhan Yang Maha Esa mempunyai kedaulatan dan otoritas mutlak atas segala mahkluk dan alam semesta, serta mengetahui segala sesuatu yang terjadi di alam semesta
Kita bukan secara kebetulan hidup di dunia ini, Tuhan Yang Maha Esa punya kehendak dan rencana khusus yang baik menciptaan dan mengaruniakan hidup kepada kita, untuk itu jangan sia-siakan waktu dan hidup kita, karena dihadapan Tuhan Pencipta hidup kita ini sangat berharga dan hanya sekali,
Dalam hidupnnya, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan akan mengalami kesulitan bila tanpa berhubungan dengan manusia lain. Manusia saling bergantung satu dengan yang lain karena manusia diciptakan Tuhan dengan kodrat alam seperti itu.
Organisasi berupaya memberikan pencerahan agar umat manusia memahami dan mempunyai kepedulian terhadap Kemanusiaan.
Hidup di dunia hanya sementara (falsafah yang berasal dari Jawa menggambarkannya dengan kiasan bahwa "urip ning donya mung mampir ngombe"). Jalan hidup, dan masa depan seseorang tidak ada yang tahu bagaimana tepatnya. sakit, musibah / kecelakaan, kematian seseorang tidak dapat diketahui dan bisa datang secara tidak terduga, kapan saja, dan dimana saja tanpa diundang dan tidak bisa dilarang. Kesadaran akan hal ini dapat membuat kita untuk tidak berbuat seenak diri kita sendiri (dalam bahasa Jawanya ngona-ngono yo ngono nanging yo ojo ngono), akan tetapi ketika kita hidup di dunia, perbanyak berbuat kebaikkan, berbudi pekerti luhur dan makin mempertebal ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita mempunyai kesiapan yang matang saat kapanpun bila dipanggil (meninggal) untuk mengahadap Tuhan Sang Maha Pencipta dan mempertanggungjawabkan hidup kita. Ketika kita terlahir di dunia, kita tidak membawa apapun, dan sekaya-kayanya orang, saat dia mati ia tidak akan dapat membawa apapun juga dari kekayaannya yang melimpah itu. Kesadaran dalam hal ini akan membuat kita, selama masih diberi kesempatan hidup oleh Tuhan selalu berusaha berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi seseorang yang masih hidup sebab hal itu lebih tepat dan berguna, karena jika orang lain tersebut sudah meninggal, perbuatan baik apapun yang kita perbuat untuknya tidak akan berarti apa-apa bagi yang sudah meninggal,
Kita datang ke dunia tidak membawa apa-apa dan jika kita meninggal tidak secuil materi dan harta dunia dapat kita bawa. Ketika hidup sekarang ini jangan hanya untuk mengejar kepuasan lahiriah yang sementara dan yang sesaat saja, selama hidup marilah kita berusaha agar hidup kita lebih bermakna dan bemanfaat bukan hanya bagi diri kita sendiri, ataupun bagi dan kerabat kita saja, bahkan bagi sebanyak-banyaknya manusia. Oleh sebab itu jangan sia-siakan setiap kesempatan untuk mencapai hal-hal yang positif secara maksimal dalam hidup.
Pepatah mengatakan : "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan kulitnya ", tapi sebagai manusia, ketika kita masih hidup di dunia pun seyogyanya menghasilkan suatu hal yang bermakna dan berarti bagi sesama sehingga jika kelak nanti kita berpulang kepada Tuhan Yang Maha Esa maka budi pekerti luhur dan hal yang baik dan bermafaat bagi kemanusiaan yang telah kita karyakan sewaktu hidup, kiranya juga akan tetap dapat tetap bermanfaat dan berguna bagi yang masih hidup, seperti layaknya para Pahlawan maupun Pejuang yang telah gugur di medan perang, walaupun jasad mereka telah menjadi tanah, tetapi berkat semangat, jerih lelah dan pengorbanan bahkan mereka sampai mengorbankan nyawa sehingga bangsa Indonesia dapat terlepas dari belenggu penjajahan hingga menjadi suatu negara yang merdeka dan berdaulat serta dapat melakukan pembangunan. Semuanya itu hasil jasa dan pengorbanan para Pahlawan dan Pejuang yang dapat dinikmati manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia sampai hari ini.